Selasa, 07 Juni 2011

Sapi Perah Hissar


Sapi Hissar adalah salah satu jenis sapi perah keturunan Zebu yang berasal dari Punjab India, yang kemudian didatangkan ke Indonesia.
Berdasarkan catatan Kontrolir Rothenbuhler di Surabaya, secara resmiternak sapi Hissar bukan didatangkan oleh pemerintah Hindia Belanda (karena memang belum memiliki dinas yang mengurus masalah peternakan), melainkan oleh pedagang ternak sapi dari Jawa Timurlah, bersamaan dengan jenis sapi zebu lainnya seperti : MysoreOngol,Gujarat dan Gir.
Impor ini dilakukan pada tahun 1812, dengan jumlah sapi Hissar sekitar 50 ekor. Sapi Hissar ini kemudian ditempatkan di peternakan sapi Taman Pembibitan Ternak di Pcorotan Karanganyar, untuk disilangkan dengan sapi jawa. Hasil persilangan sapi keturunan Zebu ini cukup berhasil meningkatkan ukuran tubuh yang lebih besar dari sapi Jawa. Impor sapi Zebu dari India tetap dilanjutkan oleh para pengusaha / peternak sapidi Jawa Timur hingga tahun 1897, sebelum dihentikan karena berjangkitnya wabah pes ternak di India.

Impor selanjutnya dilakukan pada tahun 1885, kali ini oleh pemerintah Hindia Belanda dan merupakan program resmi, untuk dipelihara di Medan, Deli Serdang, Langkat, Karo dan Simalungun, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan susu segar bagi orang eropa yang bekerja di perkebunan-perkebunan belanda. Di wilayah ini, Sapi Hissar dipelihara oleh orang-orang India yang memang sudah berpengalaman memelihara sapi jenis ini.
Dari pertama kali didatangkan, populasi sapi Hissar tidak dapat berkembang biak dengan baik, meskipun pada tahun 1920, pemerintah Hindia-Belanda telah menetapkan 3 (tiga) lokasi penyebaran sapi ini di Indonesia yakni pulau Sumatera, pulau Jawa dan pulau Sumbawa.
Berkurangnya populasi di Sumatra Timur disebabkan oleh larangan dari pemilik perkebunan untuk menggembalakan sapi Hissar di dalam eral perkebunannya. Akibatnya banyak sapi Hissar  yang akhirnya harus dipotong atau dipindahkan ke daerah lain.
Hanya di wilayah Pulau Sumbawa sapi ini bertumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga sejak tahun 1999 pemerintah menetapkan Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa sebagai kawasan pengembangan sapi Hissar nasional. Sapi ini dikenal sebagai sapi Hissar Sumbawa. Susu yang dihasilkan dari sapi Hissar Sumabawa, sebagian besar diolah menjadi menjadi permen susu (caramel) khas Sumbawa yang sangat digemari masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Produksi susu dari sapi Hissar memang tidak sebanyak sapi FH, hanya sekitar 3 liter/hari, penyebabnya adalah :
  • Faktor genetik
  • Sapi Hissar merupakan sapi multiguna (penghasil susu, sebagai sapi pedaging, dan tenaga kerja).
  • Belum ada seleksi sapi Hissar yang khusus sebagai sapi perah.

sumber : duniasapi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar