
Banyak kasus Milk Fever terjadi pada 48 - 72 jam setelah sapi perah melahirkan, pada sapi perah yang telah beranak lebih dari 3 kali. sapi baru berumur 4 tahun dan produksi tinggi (lebih dari 10 liter). Hal ini tidak berarti sapi-sapi yang produksi susunya kurang dari 10 liter dan umur lebih muda terhindar dari penyakit ini. Selain itu jumlah Milk Fever 3-4 kali lebih tinggi pada sapi yang dilahirkan dari induk yang pernah mengalami Milk Fever.
Berkurangnya Ca disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
- Jumlah mineral, Ca dan P (Phosphor) dalam pakan yang berlebihan, akibatnya akan menurunkan jumlah vitamin D yang berpengaruh pada jumlah Kalsium dalam darah.
- Menurunnya absorpsi Ca dari usus dan mobilisasi mineral tersebut dari tulang akibat dari kerja Hormonestrogen dan steroid kelenjar adrenal
- Ca dan P dari dalam darah berpindah ke Colostrum saat sapi menjelang melahirkan.
- Efek dari Hormon tirokalsitonin. Hormon ini berfungsi untuk mengatur mukosa sel-sel usus dalam menyerap dan mengatur kadar Ca dalam darah, dalam jumlah yang kecil saja
- Napsu makan sapi menurun. Hal ini biasa terjadi pada 8-16 jam menjelang melahirkan, akibatnya ketersediaan kalsium yang siap diserap juga menurun.
- PH pakan dan kadar lemak yang tinggi
- Produksi air susu. Peningkatan produksi air susu akan meningkatkan metabolisme Ca dan meningkatkan Ca ke colostrum. Kalsium yang ada dalam darah adalah 9 – 12 mg/100ml, sedangkan setiap kg air susu mengandung Kalsium 1,2 sampai dengan 1,4 gram. Jika sekresi susu mendekati 2 kg, maka semua Ca yang terdapat dalam darah akan digunakan, padahal jumlah Kalsium dalam darah tidak boleh kurang dari 5 mg/100 ml serum. Akibatnya sapi akan terkena Milk Fever.
- Umur sapi. Pada sapi-sapi yang sudah tua, penyerapan Ca akan mengalami penurunan.
- Ketidak seimbangan komposisi Ca dan P pada pakan . Perbandingan yang ideal adalah Ca:P = 1:1.
sumber: duniasapi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar